Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengatakan negara itu menikmati stabilitas terbesarnya dalam 40 tahun terakhir.
Taliban menolak laporan pengawas AS yang mengatakan kelompok bersenjata asing dan ancaman keamanan domestik telah meningkat di Afghanistan sejak kelompok itu mengambil alih negara itu pada Agustus 2021 dalam serangan kilat.
“Kami sangat menolak propaganda SIGAR,” kata kepala juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam sebuah pernyataan. penyataan Minggu malam, mengutip Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan.
“Emirat Islam di Afghanistan memiliki kendali penuh atas situasi tersebut dan tidak akan mengizinkan kelompok atau entitas mana pun untuk mengacaukan Afghanistan atau menggunakan tanah Afghanistan untuk melawan negara lain mana pun,” kata Mujahid, menyebut pemerintahan Taliban.
Menurut Mujahid, SIGAR menyoroti dalam laporan terbarunya bahwa pemerintah Taliban menghadapi masalah keamanan yang serius dan kelompok bersenjata asing serta ancaman domestik telah meningkat di Afghanistan, yang menyebabkan peningkatan risiko bagi beberapa negara.
Juru bicara tersebut berpendapat bahwa Afghanistan sekarang mengalami keamanan dan stabilitas yang belum pernah terlihat dalam 40 tahun.
Dia menambahkan bahwa “tidak ada kelompok bersenjata asing yang aktif di Afghanistan” dan kelompok bersenjata ISIL (ISIS) sangat lemah dan hampir hancur.
“Afghanistan bukanlah ancaman bagi siapa pun, tetapi sebaliknya, emirat Islam ingin memiliki hubungan yang baik dan konstruktif dengan masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat,” tutup pernyataan itu.
Taliban mengatakan mereka telah memenuhi janji yang dibuat dalam perjanjian Doha 2020 dengan AS untuk tidak mengizinkan kelompok bersenjata beroperasi di tanah Afghanistan.
Perjanjian tersebut menyebabkan penarikan pasukan asing pimpinan AS setelah 20 tahun perang dan pendudukan. Tetapi penarikan pasukan AS pada Agustus 2021 menyebabkan keruntuhan cepat pemerintah dan tentara Afghanistan yang didukung Barat dan kembalinya pemerintahan Taliban.
Taliban menuduh AS mengingkari janjinya dengan melanjutkan isolasi diplomatik Afghanistan.
Afiliasi ISIL (ISIS) menimbulkan ancaman terbesar bagi otoritas Taliban dan telah mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan.
Ratusan orang tewas dan terluka, termasuk orang asing dan anggota komunitas minoritas Hazara, dalam serangan yang dilakukan oleh Negara Islam Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K) dalam upaya melemahkan pemerintahan Taliban.
Kelompok bersenjata itu juga menargetkan pejabat pemerintahan Taliban, termasuk membunuh gubernur provinsi utara Balkh dalam serangan di kantornya pada Maret dan penjabat gubernur provinsi timur laut Badakhshan bulan ini.
Pemerintahan Taliban melancarkan tindakan keras terhadap anggota ISKP, menggerebek tempat persembunyiannya di beberapa provinsi.